Selasa, 27 April 2010

Tip Ngurangin Rasa Kangen

Bagi pasangan yang sedang menjalani hubungan jarak jauh, memang wajar dan sah-sah saja kalau rasa kangen muncul.

Kadang kangen bisa bikin bete dan nggak bergairah untuk melakukan sesuatu. Memang susah pacaran jarak jauh, tapi kita juga nggak boleh bete terus gara-gara kangen sama si dia. Ingat ! Jangan mau diperalat oleh rasa kangen, soalnya, nih, ternyata bisa mempengaruhi perkembangan psikologis kita juga, loh ! Nggak usah khawatir, ada, kok, tips buat mengurangi rasa kangen, supaya hidup kita tetap happy walaupun jarang ketemu dia.

  1. Coba buat kesibukan baru yang membutuhkan konsentrasi penuh dalam pelaksanaannya. Dengan kesibukan baru, kita bisa nambah teman dan nggak mikirin dia terus. Ikut kegiatan yang sesuai minat, misalnya les musik atau bahasa asing. Menggambar atau melukis juga oke untuk melepas stres. Bantuin nyokap bersih-bersih rumah juga boleh, terserah deh, yang penting menyibukkan diri.

  2. Usahakan keluar rumah. Kemungkinan ketemu teman atau mengalami hal-hal yang sebelumnya tidak terpikirkan bisa membuat kita melupakan rasa kangen itu sejenak.

  3. Hang-out bareng teman-teman. Kalau selama pacaran kita sempat ‘nyuekin’ teman-teman terdekat, inilah saatnya membangun lagi hubungan dengan mereka. Pergilah ke tempat-tempat baru yang asyik dan enak buat ngobrol. Pasti seru, kita pun nggak bete lagi karena kangen pacar ! Siapa tahu, bakal dapat ide atau suasana baru yang bisa bikin bersemangat lagi.

  4. Telepon atau kirim SMS. Jangan lupa, komunikasi itu hal terpenting dalam pacaran, apalagi kalau jarang ketemu. Paling nggak, sehari sekali kita SMS atau e-mail dia. Katakan bahwa kita kangen banget sama dia. Pokoknya, ungkapkan semua perasaan padanya saat itu juga. Selain bikin lega, si dia juga jadi tahu kalau kita, tuh, tetap care dan sayang sama dia.

  5. Hindari pergi ke tempat-tempat kenangan, karena hal itu bakal bikin memori kita kembali melayang ke dia.

  6. Jangan berdiam diri apalagi mengurung diri di kamar. Bisa jadi, hal itu justru semakin menyiksa dan membuat suasana jadi mellow.

  7. Jangan pernah sedikit pun mengurangi rasa sayang padanya.


Ajen Dianawati

Kamis, 08 April 2010

Mendingan nge-jomblo !

Punya pacar tapi ribet
Duh ... mendingan jomblo deh !

Nggak punya pacar, sedih juga ... Tapi siapa bilang punya pacar nggak ribet ? Duh ... kalau gini sih, mendingan jomblo aja deh !

Konsentrasi ‘perang’

Giliran lagi sibuk ‘perang’ sama setumpuk ulangan dan segudang tugas-tugas, eh ... pacar malah minta ditemenin melulu. Ngajak jalan tiap hari. Nelepon sampai berjam-jam. Uuh ... nggak ngertiin banget sih ! Kalau nolak, lupa balas sms atau nggak pengen diganggu dan pengen serius belajar, dia langsung ngambek ! Ih ... kalau gini sih memang lebih tenang sendirian.

Mulai Dilarang-larang

Nggak boleh pakai tanktop, nggak boleh ke kafe bareng teman-teman, nggak boleh ikut ekskul basket, nggak boleh ini, nggak boleh itu, ... aaarrrrgggh ! Segala serba nggak boleh, punya pacar kok posesif amat ! Hmm ... lebih enak jadi jomblo, nggak ada yang mengatur, nggak ada yang mengekang.

Menjerumuskan

Kalau dia punya kebiasaan buruk ikut-ikutan nge-drugs, wah ... nggak cuma makan hati, tapi juga cari mati ! Namanya juga user, biasanya seenaknya sendiri. Jangan-jangan, duit kita juga ikut ludes buat beli narkoba (bilangnya sih pinjam, tapi kok nggak balik ...). Belum lagi kita berisiko ketularan ikut coba-coba nge-drugs ! Hii ... no way ! Mendingan jomblo, tapi aman !

Tukang maksa

Nggak ada yang lebih nyebelin selain cowok yang suka maksa. Kita nggak mau, tapi dia ngotot. Dari mulai pergi ke tempat favoritnya, nonton film yang dia suka, pengen ceritain dirinya terus, sampai maksa melakukan kontak fisik yang nggak kita pengen ! Uh, blacklist saja cowok seperti ini. Jadi jomblo, seribu kali lebih baik dari pada pacaran sama cowok tukang maksa !

Dibohongin melulu

Siapa sih yang pengen dibohongin ? Makanya, kalau punya pacar yang kerjanya bohong melulu, janji-janji palsu terus, jelas nggak bikin kita happy dong. Katanya mau ke dokter, tapi malah main sama teman-temannya. Lebih gawat lagi kalau dia bohong soal cewek lain yang jadi gebetannya. Nggak ada untungnya pacaran sama cowok pembohong. Jadi jomblo aja deh !

Sibuk nih !

Wah, siapa sih yang nggak bangga (dan nggak pengen) bisa ‘eksis’ di sekolah ? Jadi pengurus OSIS, aktif di ekskul, banyak bikin acara, bla bla bla ... Tapi konsekuensinya, kita pasti jadi sibuk banget ! Kalau sibuk begitu, kayaknya sih bakal jadi nggak punya banyak waktu buat pacar. Oke saja kalau pacar kita pengertian, kalau nggak ? Lebih enak jomblo, nggak ada yang ngambek ...

Bebaaas ... !

Apa yang paling seru kalau nonton pensi ? Pastinya bukan cuma nonton aksi panggung yang keren, tapi juga nonton ‘aksi’ lainnya. Di acara seheboh itu, pasti banyak cowok keren dari sekolah lain yang bakal ‘berkeliaran’ tuh ! Ups, kalau sudah punya pacar, alamat nggak seru lagi deh ! Kalau masih jomblo, kita bisa bebas lirik kiri kanan, tebar pesona ke mana-mana atau nyari kenalan dan gebetan sebanyak-banyaknya. Wah ... pokoknya bebaaas ... !


Desiyanti

Bosan Ngejomblo ?

Pengen dapat cowok …
Tapi nggak dapat-dapat ?
Jangan-jangan …

Ada yang bilang, cinta itu ibarat menunggu bus. Kalau nomor yang kita cari belum muncul, ya tetap nunggu … Tapi kalau kita selalu menunggu-nunggu bus yang ‘sempurna’, kita bakal jadi orang terakhir di halte yang masih menunggu. Kapan sampai ke tujuannya, dong ? Prinsip ini juga berlaku, loh, untuk urusan cowok. Kalau kita nggak dapat-dapat juga, mungkin saja kita …

Pemalu

Ciri-ciri : Nggak pede kalau berada di antara orang banyak, sulit beradaptasi dengan teman-teman yang baru dikenal, bahkan tertutup dan penyendiri.

Efeknya : Sulit mengungkapkan dan menunjukkan perasaan alias nggak ekspresif. Parahnya, Si Pemalu biasanya terkesan kuper dan nggak pandai bergaul. Berada di antara orang banyak saja nggak pede, gimana bisa kenalan sama cowok cakep ? He he he …

Triknya : Membuka diri dan mengenal orang lain lebih dekat. Sekali-kali ‘tebar pesona’ juga nggak salah, kok ! Nggak usah malu untuk nunjukin perhatian ke cowok yang lagi kita suka, asal jangan over pede saja.

Agresif

Ciri-ciri : Rajin kirim salam. Begitu ketemu doi, langsung nggak bisa diam dan cari perhatian. Lebih parah lagi kalau ngajakin pulang bareng ! Aduh, pede sih oke-oke saja, tapi kalau sampai agresif gini nyeremin juga, loh …

Efeknya : Cowok biasanya ‘lari’ menghindar kalau ada cewek terlalu aktif cari perhatian, show off, atau terlalu kecentilan ngedeketin. Jadi, bukannya malah naksir, kan ?

Triknya : Be yourself, nggak perlu over acting. Ngelihatin perasaan tentunya nggak dilarang, asal dengan cara-cara yang wajar. Kalau mau tahu lebih banyak tentang doi, coba saja korek lewat sahabat atau teman-temannya.

Cuek

Ciri-ciri : Nggak pedulian, apalagi sama cowok yang lagi pedekate.

Efeknya : Banyak cowok yang menganggap cewek cuek itu ‘tantangan’. Si cuek juga kadang berpikir bahwa sikap seperti ini menunjukkan keberanian. Tapi kalau terlalu cuek, kesannya malah nggak peka banget, ya ? Jangankan cowok, teman cewek saja sering ‘gatal’ untuk menasihati.

Triknya : Lebih perhatian lagi, dong. Bagian kita yang suka dan cowoknya cuek, nggak enak banget, loh ! Jangan underestimate dulu, siapa tahu dari cowok-cowok itu ada yang baik banget dan memang pas jadi cowokmu …

Asal

Ciri-ciri : Semaunya, seringkali nggak care sama urusan tata tertib atau kesopanan, malah kadang suka rada jorok, aw !

Efeknya : Cowok juga jadi malas dekat-dekat karena takut sakit hati atau ‘capek’ hati. Mereka bakal mikir berkali-kali untuk suka sama cewek yang ‘asal’. Buat mereka, cewek seperti ini nih, a no no girl !

Triknya : Mau nggak mau memang mesti lebih santun. Ingat loh, cewek itu tetap dianggap makhluk yang halus dan punya manner. Nggak perlu jadi jaim, tapi yang penting lebih memperhatikan penampilan, jaga omongan dan juga sikap.

Jutek

Ciri-ciri : Susah senyum, galak, senang ‘mendamprat’, moody, susah diajak kompromi.

Efeknya : Dijauhi teman (apalagi cowok) karena bibir kita lebih sering ‘manyun’ daripada senyum. Belum lagi dapat cap macam-macam yang bisa bikin kuping jadi panas !

Triknya : Bersikap ramah itu nggak ada ruginya, loh. Malah dijamin, pasti mulai banyak cowok yang mau dekat-dekat sama kita. Awalnya mungkin susah banget. Tapi tiap mau ngambek, coba deh tarik napas dan hitung mundur … ya … begitu, bisa kan ?

Standar Ketinggian

Ciri-ciri : Pemilih banget ! Pasti adaaaa saja yang salah dari cowok-cowok yang ngedeketin. Pokoknya, nggak ada yang bikin dia senang dengan Si A atau Si B. Nggak pernah ada yang oke.

Efeknya : Jadi susah menentukan pilihan. Karena tiap cowok yang datang mendekat, nggak ada yang masuk ‘kriteria’. Helooo … pernah dengar pepatah “Nobodys perfect ?” Hati-hati, menuntut terlalu banyak bisa bikin mereka juga menuntut kita sempurna, loh …

Triknya : Belajar untuk menerima seseorang apa adanya jika dia ternyata memang cocok sama kita. Memilih yang terbaik buat jadi cowok memang harus, tapi standarnya juga jangan ketinggian, dong. Cuma sedikit orang yang bisa masuk kriteria ‘perfect’ versi kita, bahkan mungkin nggak ada sama sekali !

Egois

Ciri-ciri : Pembicara yang hebat, tapi pendengar yang buruk. Malas berbagi apapun dengan orang lain, termasuk bagi-bagi kepintaran. Wah, memangnya bisa, ya, hidup sendiri tanpa orang lain ?

Efeknya : Jadi sulit bergaul. Artinya, kesempatan untuk mengenal cowok juga jadi lebih sulit. Jangankan cowok, teman cewek saja banyak yang malas memahami atau bahkan memaklumi orang yang mentingin diri sendiri.

Triknya : Take and give, jangan mau nerimaaa terus, dong. Itu nggak seimbang namanya ! Bergaul deh lebih sering, nggak hanya bikin kita makin peka, tapi juga menambah wawasan. Kalau sudah begini, cowok mana yang nggak bakal tertarik ?

’Only You’

Ciri-ciri : Sulit ngelupain mantan pacar atau masih penasaran pengen jadian sama cowok yang jelas-jelas nggak tertarik sama kita.

Efeknya : Jadi sulit berpikir objektif karena semua cowok memang bukan ‘doi’. Cowok-cowok lain cuma dipandang sebelah mata. Padahal, siapa tahu sebenarnya ada cowok yang sudah ‘tepat’ tapi dengan sengaja malah dicuekin. Hati dan pikiran kita seakan-akan dihantui terus oleh sosok doi yang menurut kita ‘sempurna’ itu …

Triknya : Come on, give another boy a chance ! Jangan buang waktu percuma untuk cowok yang jelas-jelas nggak mengharapkan kita jadi pacarnya. Cowok keren nggak cuma doi, kok. Ayo buka mata, buka hati … Siapa tahu malah dapat yang lebih baik lagi !

Super Sibuk

Ciri-ciri : Pulang sekolah langsung les ini itu, hari libur wajib ngumpul bareng teman-teman segeng, belum lagi kalau ekskul di sekolah ngadain acara khusus. Sibuk teruuus … ! Kapan sempat ‘jalan’ sama cowok ?

Efeknya : Urusan cowok sering kelupaan. Memang sih, bagus banget punya seabrek kegiatan dan nggak membiarkan waktu luang terbuang percuma, tapi waktu buat ‘senang-senang’ juga harus tetap ada, dong.

Triknya : Relakan mencuri sedikit waktu di sela-sela aktivitas kita itu untuk mengenal cowok yang lagi kita suka. Nggak mesti nunggu, kita juga boleh kok ngedeketin duluan. Siapa tahu, ternyata doi juga sudah lama tertarik sama kita tapi malu buat bilang duluan, nah … ?


Wira Ary