Senin, 09 Oktober 2017

Ada 8 Fakta Rahasia di Balik Pembuatan Film Porno Dunia

8 Fakta Rahasia di Balik Film Porno Dunia

Ada beberapa negara yang melegalkan industri pornografi, misalnya Jepang. Karena industri pornografi dilegalkan, maka orang-orang di sana pun bisa membuat karya pornografi, yang salah satunya berbentuk film. Karena itu pula, film porno kemudian dikenal di dunia, dan masuk ke hampir semua negara.

Bagi yang biasa menonton film porno mungkin pernah bertanya-tanya, bagaimana proses pembuatan film porno? Bagaimana orang-orang bisa membintangi film porno? Berapa biaya pembuatannya? Apa yang mereka rasakan saat beradegan semacam itu di depan kamera?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, berikut ini adalah fakta-fakta yang mungkin masih jarang diketahui orang banyak, terkait industri film porno di dunia.

Orgasme palsu

Sebagian wanita yang menjadi artis film porno memang ada yang menyukai serta menikmati hubungan seks, sehingga mereka dapat benar-benar merasakan kepuasan atau orgasme saat beradegan seks dalam film porno. Namun, sebagian yang lain menjadi artis porno semata karena profesi atau menganggap hal itu untuk mencari uang.

Ada banyak wanita yang kesulitan menikmati aktivitas percintaan dalam film porno, karena hubungan seks itu disaksikan banyak orang (para kru film). Karena itu pula, mereka pun sulit untuk dapat menikmati hal itu, apalagi sampai orgasme. Dalam hal ini, film membutuhkan aksi yang meyakinkan, dan penonton tentu ingin melihat si wanita orgasme. Jadi, para wanita yang berperan dalam film itu pun harus pura-pura orgasme.

Obat kuat

Dalam film-film porno, kita sering menyaksikan pemain pria yang dapat bermain sangat lama, bahkan sampai berganti-ganti pasangan. Dengan satu pasangan, kadang seorang pemain pria bisa bermain hingga satu jam atau bahkan lebih. Kadang pula, seorang pemain pria berhubungan dengan satu wanita, dan setelah selesai langsung ganti bermain dengan wanita lain. Bagaimana dia bisa sekuat itu?

Ada beberapa hal yang menjadikan hal tersebut. Pertama, pemain pria dalam film porno menggunakan obat kuat, sehingga bisa bermain sampai lama. Kedua, setiap kali ejakulasi, pemain pria tidak langsung bisa bermain kembali, tapi harus istirahat dan menunggu tenaganya pulih. Hal itu tidak diperlihatkan dalam film, sehingga penonton mengira si pria bisa langsung main lagi setelah ejakulasi.

Dan ketiga, ada kalanya si pemain pria sudah ejakulasi di tengah permainan, tapi adegan itu dipotong—tidak dimasukkan ke dalam film—sehingga penonton tidak melihat. Yang mereka lihat, si pemain pria terus saja bermain sampai berjam-jam.

Tanpa kondom

Kampanye pemakaian kondom tidak hanya ditujukan untuk masyarakat luas, tapi juga untuk para pemain film porno. Di negara-negara yang melegalkan pornografi, pemain film porno juga diminta untuk mengenakan kondom. Tujuannya tentu agar tidak rentan terkena penyakit seks menular atau PMS. Tetapi, ternyata, hal itu kerap tidak dipatuhi oleh produser maupun pemain film.

Latar belakang kenapa produser serta pemain film porno enggan memakai kondom, karena ternyata banyak penonton film yang protes. Kalau para pemain film mengenakan kondom, menurut mereka, hal itu dapat membunuh fantasi penonton.

Seks marathon

Dalam satu film porno, sering kali kita mendapati banyak pemain yang terlibat, entah pria atau wanita. Atau, kadang pula satu pemain pria bermain dengan banyak wanita berganti-ganti. Banyaknya pemain itu menjadikan penonton lebih puas, karena dapat menyaksikan banyak orang/wanita. Karena itu pula, produser pun sengaja membuat film semacam itu agar laris, karena disukai penonton. Yang menjadi masalah, biaya pembuatan film semacam itu sangat mahal.

Untuk menyiasati pembuatan film, para produser film porno biasanya melakukan syuting atau rekaman orang per orang. Kemudian, syuting di banyak waktu itu digabungkan menjadi satu. Hasilnya, penonton bisa menyaksikan satu film yang seolah diperankan orang banyak, padahal itu beberapa film yang digabung.

Cinta lokasi

Seperti dalam pembuatan film biasa, dalam proses pembuatan film porno pun kadang muncul kisah cinta lokasi antara pemain pria dengan pemain wanita. Namun, karena film yang mereka perankan adalah adegan hubungan intim, maka urusan cinta pun bisa dibilang agak dilematis.

Karena itu, para pemain film porno biasanya mengedepankan profesionalitas. Bahwa di lokasi syuting, mereka adalah pemain film. Jadi, saat menyaksikan pacarnya bercinta dengan orang lain, mau tak mau mereka harus menerima.

Tidak mudah 

Para penonton film porno, khususnya yang pria, mungkin membayangkan betapa menyenangkan menjadi bintang film porno, karena bisa bercinta dengan banyak pasangan. Padahal, kenyataannya tidak semudah dan semenyenangkan yang dibayangkan tersebut.

Saat menjalani syuting film porno, adegan itu disaksikan orang banyak, termasuk sutradara, kameramen, penata cahaya, juru rias, dan lain-lain. Artinya, pemain film porno harus bermain seks dengan disaksikan orang banyak. Itu bukan hal mudah bagi kebanyakan orang. Belum lagi, mereka juga harus mampu menunjukkan ekspresi seolah mereka menikmati adegan itu, meski belum tentu kenyataannya begitu.

Kontrak agensi

Bagaimana para pemain film porno mendapatkan perannya? Tidak jauh beda dengan industri film biasa, dalam industri film porno juga ada agensi-agensi yang menyalurkan orang-orang yang ingin masuk industri film porno. Melalui agensi-agensi itu, pria maupun wanita mendapatkan film yang bisa mereka bintangi, lalu hasil (honor) yang mereka terima dipotong sekian persen untuk agensi.

Selain melalui agensi, sebagian pemain film porno juga ada yang bekerja secara independen, atau tidak terikat dengan suatu agensi. Biasanya, mereka yang bekerja secara independen adalah para pemain yang sudah terkenal. Jadi mereka hanya mempekerjakan seorang manajer pribadi.

Terkait hal ini, ada perbedaan honor yang cukup mencolok antara pemain pria dengan pemain wanita. Pemain wanita dalam film porno mendapatkan bayaran atau honor jauh lebih tinggi dibanding pemain pria. Jumlah bayaran pemain wanita bisa lima kali lipat lebih besar dibanding bayaran yang diterima pemain pria.

Biaya produksi

Berapa biaya produksi film porno? Bisa dibilang biayanya tak jauh beda dengan membuat film biasa. Rata-rata durasi film adalah satu sampai dua jam, terlepas film porno atau film biasa. Karenanya, biaya yang dibutuhkan untuk membuat film porno juga tidak jauh beda dengan biaya yang dibutuhkan untuk membuat film biasa.

Sama seperti proses pembuatan film biasa, film porno juga membutuhkan sutradara, penulis skenario, penata lokasi serta penata cahaya, kameramen, juru rias, sampai para pemain. Semuanya tentu butuh honor. Selain itu, urusan syuting film porno lebih ribet dibanding film biasa. Di negara-negara yang melegalkan pornografi, urusan itu sudah diatur. Misalnya, saat akan menggunakan suatu tempat terbuka untuk syuting film porno, harus ada izin terlebih dulu dari pihak berwenang setempat.

http://www.naviri.org/2016/12/rahasia-film-porno.html

0 komentar:

Posting Komentar